Pengertian
Industri
Indusrti merupakan
suatu sistem yang merupakan perpaduan antara subsistem fisis maupun non fisis (manusia). Industri dalam
artian yang luas merupakan suatu usaha di bidang ekonomi yang bersifat
produktif. Sedangkan dalam artian yang sempit, industri merupakan suatu usaha
yang sifatnya mengubah dan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah
jadi (Repository, Universitas Pendidikan Indonesia).
Berdasarkan pngertian
di atas, maka industri merupakan bagian yang berkaitan dengan proses produksi,
yaitu suatu kegiatan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi
atau bahkan barang jadi yang memiliki nilai tambah. Definisi mengenai industri
sangatlah luas, yakni menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi
yang sifatnya produktif dan komersial.
Konsep
dan Tujuan Kegiatan Industri
Suatu konsep kegiatan industri atau yang
dikenal dengan istilh industrialisasi
berawal dari revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di
Inggris. Revolusi industri ini ditandai dengan penemuan metode baru untuk
permintalan, dan penemuan kapas yanng mencipatakan spesialisasi dalam produksi,
seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan.
Sejarah ekonomi duniai
menunjukan bahwa industrialissi merupakan suatu proses interasksi antara
pengemebangan teknologi, inovasi, spesialisasi, produksi, dan perdagangan
anatarnegara, yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan
masyarakat mendorong perubahan struktur ekonomi dibanyak negara, dari yang
tadinya berbasis pertanian menjadi berbasis industri. Pengalaman di hampir
semua negara menunjukan bahwa indutrialisasi sangat perlu karena menjamin
pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hanya beberapa Negara dengan penduduk
sedikit & kekayaan alam meilmpah seperti Kuwait & libya ingin mencapai
pendapatan yang tinggi tanpa industrialisasi.
Klasifikasi
Industri
Industri merupakan
suatu kegiatan ekonomi yang sangat luas, berdasarkan hal tersebut maka idak
dapat dipungkiri lagi bahwa industri memiliki begitu banyak macam disetiap
peloksok dunia. Sama halnya dengan cara begitu banyaknya macam-macam industri
di dinia ini, cara pengelompokkan industri juga berbeda-beda akan tetapi pada
hakihatnya, pengelompokan industri dapat didasarkan pada jenis bahan bakunya,
tenaga kerjanya, pangsa pasar, modal, jenis teknologi yang digunakan dan lain
sebagainya. Berikut ini merupakan pengelompokan atau klasifikasi dari industri.
1. Berdasarkan
bahan baku yang digunakan.
Setiap perusahaan tentunya
menggunakan bahan baku yang berbeda-beda tergantung dari produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut. Maka berdasakan bahan bakunya industri digolongkan
menjadi:
a.
Industri ekstraktif, yaitu suatu jenis
industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam, contohnya adalah
pertanian, peternakan dan pertambangan dan lain sebagainya.
b.
Industri nonekstraktif, yaitu industri
yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain, contohnya adalah industri
kayu lapis dan industri kain.
c.
Industri fasilitatif, yakni suatu jenis
industri yang menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain, contohnya
adalah perbankan, perdagangan,
pariwisata dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan
tenaga kerjanya.
Jumlah
tenaga kerja untuk setiap perusahaan atau industri tentunya berbeda-beda sesuai
dengan skala industri untuk perusahaan tersebut seperti:
a. Industri
kecil, sering disebut dengan industri rumahan, yakni memiliki modal yang
relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
hubungan saudara. Tenaga kerja yang digunakan pada skala industri ini umumnya
berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, contohnya adalah industri genteng,
industri batubata, dan industri pengolahan rotan dan lain sebagainya.
b. Industri
sedang, yaitu industri yang memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja
memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan
manajerial tertentu dan umumnya menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99
orang, contohnya adalah industri konveksi, industri bordir, dan lain
sebagainya.
c. Industri
besar, yaitu industri yang memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif
dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus,
dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and
profer test). Umunya, tenaga kerja yang digunakan lebih dari 100 orang,
contohnya adalah industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat
terbang dan lain sebagainya.
3. Berdasarkan
produk yang dihasilkan, industri dikelompokan menjadi:
a.
Industri primer, yaitu industri yang
menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut dimana
barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan
secara langsung, contohnya adalah industri pakaian serta industri makanan dan
minuman.
b.
Industri sekunder, yaitu industri yang
menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut,
contohnya adalah industri industri baja, dan industri tekstil.
c.
Industri tersier, yaitu industri yang
hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan
baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang
dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah
perbankan dan pariwisata.
4.
Berdasarkan proses produksi yang
diterapkan, industri dikelompokan menjadi:
a. Industri
hulu, yakni suatu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk
kegiatan industri yang lain.
b. Industri
hilir, yakni suatu jenis industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau
dinikmati oleh konsumen.
5.
Berdasarkan modal yang digunakannya,
dapat dibedakan menjadi:
a. Industri
dengan penanaman modal dalam negeri, dimana suatu industri memperoleh dukungan
modal dari pemerintah. Umumnya pemerintah menyediakan modal untuk industri
dengan skala kecil.
b. Industri
dengan penanaman modal asing, yaitu industri yang modalnya berasal dari
penanaman modal asing.
c. Industri
dengan modal patungan (join venture).
Gambar Maid Map
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Pencemaran lingkungan
yang dilakukan oleh perusahaan banyak terjadi di Indonesia. Salah satu masalah
pencemaran lingkungan yang hingga kini belum selesai permasalahannya adalah
bencana lumpur lapindo. Pencemaran ini dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas. Peristiwa
ini terjadi pada tanggal 29 Mei 2006. Selama tiga bulan Lapindo Brantas
Inc, yang merupakan anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk, melakukan
pengeboran vertikal untuk mencapai formasi geologi yang disebut Kujung pada
kedalaman 10.300 kaki. Sampai semburan lumpur pertama itu, yang dalam dunia
perminyakan dan gas disebut blow out, telah dicapai kedalaman 9.297 kaki
(sekitar 3,5 kilometer). Kedalaman ini dicapai pukul 13.00 dua hari sebelum blow
out. Sesuai kelaziman pada pengeboran di kedalaman tersebut, lumpur berat
masuk pada lapisan, disebut loss, yang memungkinkan terjadinya tekanan
tinggi dari dalam sumur ke atas atau kick, antisipasinya menarik pipa
untuk memasukkan casing yang merupakan pengaman sumur.
Penarikan pipa hingga 4.241 kaki, pada 28 Mei, terjadi kick. Penanggulangan
ini adalah dengan penyuntikan lumpur ke dalam sumur. Ternyata bor macet pada
3.580 kaki, dan upaya pengamanan lain dengan disuntikan semen. Bahkan pada hari
itu dilakukan fish, yakni pemutusan mata bor dari pipa dengan diledakan.
Peristiwa yang terjadi adalah semburan gas dan lumpur pada subuh esok harinya.
Tanggapan saya
Tentang
studi kasus lumpur lapindo brantas, dilihat dari waktu pertama mulai keluarnya
lumpur dari dalam bawah tanah hingga saat masih bulum dapat diatasi malah
semakin banyak luapan lumpur dari dalam bumi ke permukaan yang dapat mengganggu
masyarakat sekitarnya sampai saat ini banyak rumah warga tenggelam karena
luapan lumpur. Penyelesaian
yang harus segera dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas adalah bagaimana menyusun
kembali struktur yang ada dalam perusahaan untuk membuat sebuah tim untuk
menyelidiki dan melakukan suatu tindakan untuk menghentikan luapan lumpur yang
terus terjadi hingga kini bukan hanya membuat tanggul yang
terbuat dari tanah, tetapi menutup sumber keluarnya lumpur masuk dari dalam
perut bumi.
Kerusakan lingkungan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari para pelaku
industri PT. Lapindo Brantas selain menutup sumber luapan lumpus PT
lapindo Brantas juga bertanggung jawab terhadap warga sekitar yang menjadi
korban akibat lumpur tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar