Minggu, 05 Januari 2014

OPC APC ROUTING SHEET dan MPPC



Peta proses operasi (Operation Process Chart) adalah suatu teknik yang paling berguna dalam perencanaan produksi. Kenyataannya, peta ini adalah diagram tentang proses, dan telah digunakan dalam berbagai cara sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Teknik ini terutama untuk melihat operasi mandiri dari tiap komponen atau perakitan. Peta ini akan memberikan gambaran yang lebih cermat tentang pola aliran produksi dibandingkan dengan peta proses perakitan karena peta ini menambahkan data kuantitatif pertama pada usulan perencanaan aliran. Peta proses operasi akan menunjukkan langkah-langkah secara detail dari semua operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan didalam suatu proses manufaktur yaitu dimulai dari datangnya bahan baku hingga proses pengemasan dari produk yang dihasilkan (Sutalaksana, 2006).
Peta proses operasi memiliki beberapa kegunaan. Berikut adalah kegunaannya adalah mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya, memperkirakan kebutuhan akan bahan baku, sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik, sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai, sebagai alat untuk latihan kerja (Sritomo, 2003).

Peta proses perakitan (Assembly Process Chart) merupakan gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan perakitan bagian ke dalam rakitan suatu produk. Peta proses perakitan akan menunjukkan cara yang mudah dipahami tentang komponen-komponen yang membentuk produk, bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama, komponen yang menjadi bagian suatu rakitan bagian, aliran komponen ke dalam sebuah rakitan, keterkaitan antara komponen dengan rakitan bagian, gambaran menyeluruh dari proses rakitan, urutan waktu komponen bergabung bersama, dan suatu gambaran awal dari pola aliran bahan (Apple, 1990). 

Lembar pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu dan perincian untuk hal-hal yang berkaitan. Lembar pengurutan produksi berguna untuk menentukan bahan baku yang harus disiapkan dan jumlah mesin teoritis yang tersedia pada kapasitas produksi tertentu. Routing Sheet selain memperlihatkan kebutuhan bahan baku dan menyimpulkan langkah-langkah operasi yang diperlukan didalamnya juga terdapat beberapa informasi yang bisa diperoleh. Informasi yang dapat diperoleh diantaranya adalah jumlah mesin teoritis yang diperlukan untuk setiap proses pengerjaan, banyaknya siklus mesin dan bahan baku yang diperlukan, memperbaiki metode kerja dengan menurunkan waktu standar, menentukan apakah waktu lembur lebih murah dibanding penambahan mesin (Apple, 1990).
Peta Proses Produk Banyak (Multi Product Process Chart) adalah peta kerja yang digunakan untuk memperoleh gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap produk yang ada dan sekaligus bisa mendapatkan informasi tentang kesamaan proses dari produk satu dengan lainnya[2]. Multi product process chart biasa disebut juga peta proses produk darab. Peta ini terutama berguna untuk menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen produk-produk atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan, atau kegiatan. Peta ini terutama berguna untuk membantu operasi job-shop. Multi Product Process Chart (MPPC) dalam pembentukannya dilakukan dengan beberapa tahap. Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam membentuk multi product process chart (Apple, 1990).
Menuruni sisi kertas, tulis daftar departemen atau bagian, proses dan mesin yang harus dilalui unsur-unsur atau komponen. Dapat diurut dari atas ke bawah dalam urutan geografis, sebagaimana yang terjadi pada peralatan atau dalam urutan logis, semua faktor diperhitungkan (Apple, 1990).
Sepanjang baris atas, tulislah komponen, produk dsb yang sedang dikaji. Perencanaan lebih dari 20 sampai 25 barang bagilah komponen menjadi kelompok komponen yang serupa dan bekerja dengan kelompok-kelompok itu, serta kerjakan unsur utama saja atau bisa digunakan Peta Dari-Ke. Barang harus disusun dalam urutan logis karena kesamaan operasi yang dibutuhkannya. Hal ini pembentukan peta juga akan menunjukkan kekeliruan dalam penyusunan (Apple, 1990).
Lintasan produksi catatlah operasi pada tiap barang, berhadapan dengan nama departemen, proses atau mesin yang sesuai di bawah barang yang sesuai dengan lingkaran yang mengandung nomor operasi dari lintasan produksi. Hubungkan lingkaran menurut urutannya, meskipun mungkin saja terjadi garis balik. Kaji peta yang dihasilkan untuk langkah balik yang menunjukkan kemungkinan penyusunan ulang departemen, kesamaan pola aliran yang menunjukkan kebutuhan akan proses yang sama pada wilayah yang sama, waktu yang sama dan pedoman penyusunan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien (Apple, 1990).

Lembar pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu dan perincian untuk hal-hal yang berkaitan. Lembar pengurutan produksi berguna untuk menentukan bahan baku yang harus disiapkan dan jumlah mesin teoritis yang tersedia pada kapasitas produksi tertentu. Routing Sheet selain memperlihatkan kebutuhan bahan baku dan menyimpulkan langkah-langkah operasi yang diperlukan didalamnya juga terdapat beberapa informasi yang bisa diperoleh. Informasi yang dapat diperoleh diantaranya adalah jumlah mesin teoritis yang diperlukan untuk setiap proses pengerjaan, banyaknya siklus mesin dan bahan baku yang diperlukan, memperbaiki metode kerja dengan menurunkan waktu standar, menentukan apakah waktu lembur lebih murah dibanding penambahan mesin (Apple, 1990).
Peta Proses Produk Banyak (Multi Product Process Chart) adalah peta kerja yang digunakan untuk memperoleh gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap produk yang ada dan sekaligus bisa mendapatkan informasi tentang kesamaan proses dari produk satu dengan lainnya[2]. Multi product process chart biasa disebut juga peta proses produk darab. Peta ini terutama berguna untuk menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen produk-produk atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan, atau kegiatan. Peta ini terutama berguna untuk membantu operasi job-shop. Multi Product Process Chart (MPPC) dalam pembentukannya dilakukan dengan beberapa tahap. Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam membentuk multi product process chart (Apple, 1990).
Menuruni sisi kertas, tulis daftar departemen atau bagian, proses dan mesin yang harus dilalui unsur-unsur atau komponen. Dapat diurut dari atas ke bawah dalam urutan geografis, sebagaimana yang terjadi pada peralatan atau dalam urutan logis, semua faktor diperhitungkan (Apple, 1990).
Sepanjang baris atas, tulislah komponen, produk dsb yang sedang dikaji. Perencanaan lebih dari 20 sampai 25 barang bagilah komponen menjadi kelompok komponen yang serupa dan bekerja dengan kelompok-kelompok itu, serta kerjakan unsur utama saja atau bisa digunakan Peta Dari-Ke. Barang harus disusun dalam urutan logis karena kesamaan operasi yang dibutuhkannya. Hal ini pembentukan peta juga akan menunjukkan kekeliruan dalam penyusunan (Apple, 1990).
Lintasan produksi catatlah operasi pada tiap barang, berhadapan dengan nama departemen, proses atau mesin yang sesuai di bawah barang yang sesuai dengan lingkaran yang mengandung nomor operasi dari lintasan produksi. Hubungkan lingkaran menurut urutannya, meskipun mungkin saja terjadi garis balik. Kaji peta yang dihasilkan untuk langkah balik yang menunjukkan kemungkinan penyusunan ulang departemen, kesamaan pola aliran yang menunjukkan kebutuhan akan proses yang sama pada wilayah yang sama, waktu yang sama dan pedoman penyusunan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien (Apple, 1990).

sumber :
Apple, James M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga.  Bandung: ITB.1990Sutalaksana, Iftikar.Z, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Edisi Kedua, ITB, Bandung, 2006. 
Wignjosoebroto,Sritomo.Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi   Ketiga.Surabaya : Prima  
             Printing.Cetakan ke 3 tahun 2003.

 


0 komentar:

Posting Komentar