Peta proses
operasi (Operation Process Chart) adalah
suatu teknik yang paling berguna dalam perencanaan produksi. Kenyataannya, peta
ini adalah diagram tentang proses, dan telah digunakan dalam berbagai cara
sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Teknik ini terutama untuk melihat
operasi mandiri dari tiap komponen atau perakitan. Peta ini akan memberikan
gambaran yang lebih cermat tentang pola aliran produksi dibandingkan dengan
peta proses perakitan karena peta ini menambahkan data kuantitatif pertama pada
usulan perencanaan aliran. Peta proses operasi akan menunjukkan langkah-langkah secara detail dari semua operasi
inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan didalam suatu proses
manufaktur yaitu dimulai dari datangnya bahan baku hingga proses pengemasan
dari produk yang dihasilkan (Sutalaksana, 2006).
Peta proses
operasi memiliki beberapa kegunaan.
Berikut adalah kegunaannya adalah mengetahui kebutuhan akan mesin dan
penganggarannya, memperkirakan kebutuhan akan bahan baku, sebagai alat untuk
menentukan tata letak pabrik, sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja
yang sedang dipakai, sebagai alat untuk latihan kerja (Sritomo,
2003).
Peta proses
perakitan (Assembly Process Chart)
merupakan gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan perakitan
bagian ke dalam rakitan suatu produk. Peta proses perakitan akan menunjukkan
cara yang mudah dipahami tentang komponen-komponen yang membentuk produk,
bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama, komponen yang menjadi bagian
suatu rakitan bagian, aliran komponen ke dalam sebuah rakitan, keterkaitan
antara komponen dengan rakitan bagian, gambaran menyeluruh dari proses rakitan,
urutan waktu komponen bergabung bersama, dan suatu gambaran awal dari pola
aliran bahan (Apple, 1990).
Lembar pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi
langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu dan perincian untuk hal-hal yang berkaitan.
Lembar pengurutan produksi berguna
untuk menentukan bahan baku
yang harus disiapkan dan jumlah mesin teoritis yang tersedia pada kapasitas produksi tertentu. Routing
Sheet selain memperlihatkan kebutuhan bahan baku dan menyimpulkan
langkah-langkah operasi yang diperlukan didalamnya juga terdapat beberapa
informasi yang bisa diperoleh. Informasi yang dapat diperoleh diantaranya
adalah jumlah mesin teoritis yang diperlukan untuk setiap proses pengerjaan,
banyaknya siklus mesin dan bahan baku yang diperlukan, memperbaiki metode kerja
dengan menurunkan waktu standar, menentukan apakah waktu lembur lebih murah
dibanding penambahan mesin (Apple, 1990).
Peta Proses
Produk Banyak (Multi Product Process
Chart) adalah peta kerja yang digunakan
untuk memperoleh
gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap
produk yang ada dan sekaligus bisa mendapatkan informasi tentang kesamaan proses dari produk satu dengan lainnya[2]. Multi product process chart biasa
disebut juga peta proses produk darab. Peta ini terutama berguna untuk
menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen produk-produk atau antar
produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan, atau kegiatan. Peta ini terutama
berguna untuk membantu operasi job-shop. Multi Product Process Chart (MPPC)
dalam pembentukannya dilakukan dengan beberapa tahap. Berikut merupakan
tahapan-tahapan dalam membentuk multi
product process chart (Apple, 1990).
Menuruni sisi kertas, tulis
daftar departemen atau bagian, proses dan mesin yang harus dilalui unsur-unsur
atau komponen. Dapat diurut dari atas ke bawah dalam urutan geografis,
sebagaimana yang terjadi pada peralatan atau dalam urutan logis, semua faktor
diperhitungkan (Apple,
1990).
Sepanjang baris atas, tulislah komponen,
produk dsb yang sedang dikaji. Perencanaan
lebih dari 20 sampai 25 barang bagilah komponen menjadi kelompok komponen yang
serupa dan bekerja dengan kelompok-kelompok itu, serta kerjakan unsur utama
saja atau bisa digunakan Peta Dari-Ke. Barang harus disusun dalam urutan logis
karena kesamaan operasi yang dibutuhkannya. Hal ini pembentukan peta juga akan
menunjukkan kekeliruan dalam penyusunan (Apple, 1990).
Lintasan produksi catatlah operasi
pada tiap barang, berhadapan dengan nama departemen, proses atau mesin yang
sesuai di bawah barang yang sesuai dengan lingkaran yang mengandung nomor
operasi dari lintasan produksi. Hubungkan
lingkaran menurut urutannya, meskipun mungkin saja terjadi garis balik. Kaji
peta yang dihasilkan untuk langkah balik yang menunjukkan kemungkinan
penyusunan ulang departemen, kesamaan pola aliran yang menunjukkan kebutuhan
akan proses yang sama pada wilayah yang sama, waktu yang sama dan pedoman
penyusunan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien (Apple, 1990).
Lembar pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi
langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu dan perincian untuk hal-hal yang berkaitan.
Lembar pengurutan produksi berguna
untuk menentukan bahan baku
yang harus disiapkan dan jumlah mesin teoritis yang tersedia pada kapasitas produksi tertentu. Routing
Sheet selain memperlihatkan kebutuhan bahan baku dan menyimpulkan
langkah-langkah operasi yang diperlukan didalamnya juga terdapat beberapa
informasi yang bisa diperoleh. Informasi yang dapat diperoleh diantaranya
adalah jumlah mesin teoritis yang diperlukan untuk setiap proses pengerjaan,
banyaknya siklus mesin dan bahan baku yang diperlukan, memperbaiki metode kerja
dengan menurunkan waktu standar, menentukan apakah waktu lembur lebih murah
dibanding penambahan mesin (Apple, 1990).
Peta Proses
Produk Banyak (Multi Product Process
Chart) adalah peta kerja yang digunakan
untuk memperoleh
gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap
produk yang ada dan sekaligus bisa mendapatkan informasi tentang kesamaan proses dari produk satu dengan lainnya[2]. Multi product process chart biasa
disebut juga peta proses produk darab. Peta ini terutama berguna untuk
menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen produk-produk atau antar
produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan, atau kegiatan. Peta ini terutama
berguna untuk membantu operasi job-shop. Multi Product Process Chart (MPPC)
dalam pembentukannya dilakukan dengan beberapa tahap. Berikut merupakan
tahapan-tahapan dalam membentuk multi
product process chart (Apple, 1990).
Menuruni sisi kertas, tulis
daftar departemen atau bagian, proses dan mesin yang harus dilalui unsur-unsur
atau komponen. Dapat diurut dari atas ke bawah dalam urutan geografis,
sebagaimana yang terjadi pada peralatan atau dalam urutan logis, semua faktor
diperhitungkan (Apple,
1990).
Sepanjang baris atas, tulislah komponen,
produk dsb yang sedang dikaji. Perencanaan
lebih dari 20 sampai 25 barang bagilah komponen menjadi kelompok komponen yang
serupa dan bekerja dengan kelompok-kelompok itu, serta kerjakan unsur utama
saja atau bisa digunakan Peta Dari-Ke. Barang harus disusun dalam urutan logis
karena kesamaan operasi yang dibutuhkannya. Hal ini pembentukan peta juga akan
menunjukkan kekeliruan dalam penyusunan (Apple, 1990).
Lintasan produksi catatlah operasi
pada tiap barang, berhadapan dengan nama departemen, proses atau mesin yang
sesuai di bawah barang yang sesuai dengan lingkaran yang mengandung nomor
operasi dari lintasan produksi. Hubungkan
lingkaran menurut urutannya, meskipun mungkin saja terjadi garis balik. Kaji
peta yang dihasilkan untuk langkah balik yang menunjukkan kemungkinan
penyusunan ulang departemen, kesamaan pola aliran yang menunjukkan kebutuhan
akan proses yang sama pada wilayah yang sama, waktu yang sama dan pedoman
penyusunan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien (Apple, 1990).
sumber :
Apple, James M. Tata Letak
Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung: ITB.1990Sutalaksana, Iftikar.Z, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Edisi
Kedua, ITB, Bandung, 2006.
Wignjosoebroto,Sritomo.Tata
Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi
Ketiga.Surabaya : Prima
Printing.Cetakan ke 3 tahun 2003.
0 komentar:
Posting Komentar