1.1
PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
Ciri-ciri
berfikir filosfi :
1.
Berfikir dengan
menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2.
Berfikir secara
sistematis.
3.
Menyusun suatu
skema konsepsi, dan
4.
Menyeluruh.
1.2
FILSAFAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan
adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi
dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan
hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam
studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Beberapa aliran
filsafat pendidikan;
1.
Filsafat
pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.
2.
Filsafat
pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan
3.
Filsafat
pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.
1.3
Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan
Sejarah filsafat yunani, filsafat mencakup seluruh bidang ilmu
pengetahuan. Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri dari
filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki
hubungan dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama
pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai obyek
material dan formal.
Yang membedakan diantara keduanya adalah filsafat mempelajari seluruh
realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu realitas atau
bidang tertentu.
·
Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan dan peran
sebagai induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan
hingga ilmu pengetahuan itu itu dapat hidup dan berkembang.
·
Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam
mempertanggungjawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini
berarti bahwa setiap langkah langkah harus terbuka terhadap segala
pertanyaan dan sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu
dengan argumen-argumen yang obyektif (dapat dimengerti secara intersuyektif).
1.4
Definisi Ilmu Pengetahuan
Menurut bahasa Ilmu
merupakan keseluruhan usaha yang dilakukan seseorang secara sadar untuk
memiliki pengetahuan dengan menyelidiki, menemukan, atau meningkatkan pemahaman
dari berbagai aspek termasuk dirinya dan seluaurh alam lingkungannya. Ilmu adalah
segala sesuatu yang diketahui manusia yang merupakan hasil dari suatu proses
ilmiah yaitu penyeleidikan terhadap suatu obyek atau lebih menemukan hakikat
dariobyek yang diteliti dan kemudian melakukan analissi dan elaborasi terhadap
obyek tersebut untuk meningkatkan pemahaman atau memiliki pemahaman lebih mendalam
dari apa yang telah diteliti dan ditemukannya.
Definisi
Ilmu Pengetahuan menurut para ahli
Untuk memahami hakikat
ilmu pengetahuan dari definisi, berikut ini dikemukakan beberapa definisi
pengetahuan menurut para ahli::
1.
Afanasyef, mendefinisikan ilmu
adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan
konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya
diuji dengan pengalaman praktis.
2.
Ashley Montagu mendefinisikan bahwa
ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang
berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan
prinsip hal yang sedang dipelajari.
3.
Dr. Mohammad Hatta mendefinisikan
ilmu sebagai “Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal
dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya, baik menurut kedudukannya
tampak dari luar maupun menurut bangunannya dari dalam.”
4.
Harold H. Titus mendefinisikan Ilmu
sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan
terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode
observasi yang teliti dan kritis
5.
Harsojo mendefinisikan ilmu
sebagai akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau
metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh
faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera
manusia.
6.
Karl Pearson, mendefinisikan ilmu
sebagai lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah yang sederhana.
7.
Ralph Ross dan Ernest Van
Den Haag, mendefinisikan ilmu sebagai sesuatu yang bersifat empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
Berdasarkan definisi
ilmu pengetahuan tersebut, maka dapat dipahami secara sederhana bahwa segala
sesuatu yang diketahui oleh manusia melaui suatu proses baik sistematis atau
tidak, menggunakan metode yang disepakati atau tidak maka dapat dikelompokkan
sebagai sebuah pengetahuan biasa (Common Science) dan pengetahuan Ilmiah, yang
terkait dengan objek dari suatu pengetahuan.
1.5
Metode Penelitian, Jenis Penelitian, dan Data
Penelitian
Penelitian adalah Suatu metode studi
melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut (Hilway, 1956).
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional
berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat
mengamatinya. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis
a.
Kriteria data
empiris
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas,
objektifitas.
Tiga tujuan
penelitian :
1.
penemuan,
berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
2.
pembuktian,
berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3.
Pengembangan,
berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
Fungsi (kegunaan
hasil) penelitian :
1.
Memahami berarti
memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya
menjadi fakta.
2.
Memecahkan
berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3.
Mengantisipasi
berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Syarat-syarat
latar belakang masalah :
1.
Argumentasikan
urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti.
2.
Bagaimana
meyakinkan pada pembaca bahwa topik itu penting.
3.
Kemukakan
fakta-fakta awal yang kongkrit
4.
Kemukakan
kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan
yang diinginkan)
5.
Perlu segera
ditangani atau perlu diteliti
6.
Kemukakan
ide-ide awal
Syarat-syarat
rumusan masalah :
1.
Berisi pertanyaan
yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data.
2.
Rumusan masalah
sebaiknya terdiri dari 2 atau 3.
3.
Harus mempunyai
rujukan (tinjauan pustaka).
4.
Tinjauan pustaka
(bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau
mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:
5.
Landasan
teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata
dimasyarakat.
6.
Landasan empiris
: merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai
landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
7.
Kerangka pikir
merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat
hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih
pendekatan-pendekatan apa yang digunakan
Jenis-jenis
penelitian
a.
Penelitian
menurut tujuan:
Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar
untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut
untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen. Penelitian terapan
mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah.
b.
Penelitian
menurut metode:
1.
Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap
data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan
kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas
SDM masyarakat Indonesia.
2.
Penelitian Ex
post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang
telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor
yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk
mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga
pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di
suatu daerah.
3.
Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable
tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true
experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan
metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil
berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
4.
Penelitian
naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk
mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu,
penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
5.
Policy research
(penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada,
atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya
dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam
menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau
peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
6.
Action research
adalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling
efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat
meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam
pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
7.
Penelitian
evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu
kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu
peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
8.
Penelitian
sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.Contoh: penelitian untuk
mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan
hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok
masyarakat tertentu.
1.6
Penelitian Menurut Tingkat Explanasinya
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang
lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden
Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di
departemen x.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari
waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
variable atau lebih. Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan
tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.
Penelitian
menurut jenis data dan analisis
Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif
(data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar) Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka
atau data yang diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif)
Penelitian kualitatif dan kuantitatif)
Macam-macam data penelitian
1.
Data kualitatif
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
2.
Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
3.
Data diskrit
(data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah,
secara diskrit atau kategori.
4.
Data kontinum
adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil
pengukuran.
5.
Ordinal adalah
data yang berbentuk rangking atau peringkat.
6.
Interval adalah
data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
7.
Rasio adalah
data yang jaraknya sama.
8.
Variable adalah
atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan
yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Macam-macam
istilah dalam penelitian
1.
Variable
independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variable terikat (dependen).
2.
Variabel
dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variable bebas.Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.
3.
Variable
intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara
variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur.
4.
Variable control
adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang
tidak diteliti.
Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara
variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik
yang akan digunakan.
1.7
Bentuk-bentuk Paradigma Atau Model Penelitian
Kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu
variabel independent dan satu variable dependen. Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian
Teknik sampling
terdiri dari :
a.
Probability
sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri
dari :
b.
Simple random
sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
c.
Proportionate
stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan
secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi
tersebut.
d.
Disproporsi
stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang
dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang
proporsional.
e. Cluster sampling
adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak
apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
f.
Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama
bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari
g.
Sampling
sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota
popuasi yang telah diberi nimor urut.
h.
Sampling kuota
adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
i.
Sampling
incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa
saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
j.
Sampling
purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
k.
Sample jenuh
adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan
sebagai sample.
l.
Snowball sampling
adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian
membesar
1.8
PROSEDUR
/ LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Secara
garis besar :
a.
Pembuatan rancangan
b.
Pelaksanaan penelitian
c.
Pembuatan laporan penelitian
Bagan
arus kegiatan penelitian
1.
Memilih Masalah; memerlukan kepekaan
2.
Studi Pendahuluan; studi eksploratoris,
mencari informasi;
3.
Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus
pergi dan dengan apa
4.
Merumuskan anggapan dasar; sebagai
tempat berpijak, (hipotesis);
5.
Memilih pendekatan; metode atau cara
penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat emenentukan variabel apa,
objeknmya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
6.
Menentukan variabel dan Sumber data; Apa
yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?
7.
Menentukan dan menyusun instrumen; apa
jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?
8.
Mengumpulkan data; dari mana, dengan
cara apa?
9.
Analisis data; memerlukan ketekunan dan
pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya
Karakteristik
Metode Ilmiah
1.
Bersifat
kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk
mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2.
Bersifat
logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat
secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3.
Bersifat
obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan
kondisi yang sama pula.
4.
Bersifat
konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan
teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5.
Bersifat
empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
ETIKA PENELITIAN
Etika tingkah
laku manusia ditinjau dari nilai baik atau buruknya. Dalam penelitian Etika
dijadikan ukuran kepatutan tentang boleh atau tidaknya, baik atau buruknya
suatu aspek tertentu dalam kegiatan penelitian. Penelitian merupakan pencarian
kebenaran dari sebuah gejala yang muncul.
1.
PenelitiansebagaiPencarianIlmiahyang
berpola Pencarian berpola(disiplinedinquiry), merupakan suatu prosedur pencarian
dan pelaporan dengan menggunakan cara‐cara
dan sistematik tertentu, disertai penjelasan dan alasan yang kuat.
2.
Objektivitas Penelitian harus memiliki
objektivitas baik dalam karakteristik maupun prosedurnya
3.
Ketepatan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision), secara teknis
instrumen pengumpulan datan yang harus memiliki validitas dan reliabilitas yang
memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan tekhnik analisis datanya
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar