USULAN PERBAIKAN TERHADAP MANAJEMEN
PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE
MAINTENANCE (TPM) DI PT. ALUMUNIUM EXTRUSION INDONESIA (ALEXINDO)
Disusun Oleh:
Nama / NPM : Sherly Meylinda Ginting / 31402176
Jurusan : Teknik Industr
Dosen Pembimbing I :
Dr. Rer. Pol. Ir. Sudaryanto, MSC
Dosen Pembimbing II : Ir. Ina Siti Hasanah, MT
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sistem perindustrian
dan manufaktur yang semakin berkembang termasuk penggunaan mesin dan peralatan
teknologi canggih. Tidak hanya membantu meringgankan proses, namun dapat juga
menimbulkan msalah dalam sistem produksi apabila penanganan tidak tepat.
Dibutuhkan sistem perencanaan yang matang untuk menjaga mesin dan peralatan
industri agar produksi dapat berjalan lancar. Untuk itu dibutuhkan sistem
manajemen perawatan (maintenance)
yang berfungsi untuk menjaga kondisi mesin tetap stabil, mengurangi kerusakan
mesin dan komponennya, menambah umur pakai mesin serta menjaga jalur produksi.
Pada dasarnya masalah
perawatan sudah timbul sejak pemilihan istalasi/peralatan hal ini disebabkan
karena perawatan instalasi hanya dapat dilakukan dengan baik dan benar. Apabila
telah dipahami prinsip kerja dan karakteristik instalasi, kontruksi, dan
filsafat perancangannya, bahan dan energi yang digunakan, serta jumlah dan
kualifikasi operator teknisi yang menanganinya. Sedangkan perawatan meliputi
semua usaha untuk menjamin agar instalasi senantiasa selalu berfungsi dengan
baik efesien dan ekonomis sesuai dengan spesifikasi dan kemampuannya.
Perusahaan PT. ALEXINDO
bergerak dibidang pengolahan almunium, yaitu industri produsen alumunium profil.
Pertumbuhan usaha perusahaan ini juga mengalami peningkatan yaitu dari hanya
mengerjakan proses pecetakan alumunium profil sampai tahap melengkapi diri
dengan mesin industri, sehingga dapat memproduksi sendiri alumunium berwarna
pada tahun 2001 PT. ALEXINDO mampu memproduksi 37.000 ton alumunium.
1.2
Identifikasi
Masalah
Berikut ini adalah Identifikasi
masalah pada pembuatan skripsi tenang usulan perbaikan terhadap manajemen
perawatan dengan menggunakan metode productive
maintenance (TPM) di PT. Alumunium indonesia (ALEXINDO). Identifikasi
masalah adalah bagaimana implementasi sistem perawatan terhadap mesin-mesin
produksi di PT. ALEXINDO.
1.3
Pembatasan
Masalah
Penelitian dilaksanakan
pada devisi ekstrusi PT. ALEXINDO. Penelitian dilakukan pada mesin-mesin
produksi yang sering mengalami kerusakan. Data penelitian didapatkan melalui
pengamatan langsung, serta melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait
(teknisi, karyawan) dan metode analisis penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode pemeliharaan produktif total.
1.4
Tujuan
Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan analisis pada sistem manajemen pemeliharaan mesin extrusion press yang diterapkan di PT.
ALEXINDO serta memberikan usulan perbaikan terhadap sistem perawatan dengan
menerapkan sistem pencegahan menggunakan metode pemeliharaan produktif total
(TPM) yang terdiri dari variabel total efektifitas, dan menghitung serta
menganalisis variabel total efektivitas yang terdapat dalam sistem TPM dengan
menggunakan metode TPM indek. Berdasarkan
tujuan termasuk dalam golongan penelitian terapan. Penelitian terapan adalah penelitian yang
diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah.
BAB
II
METODE
PENELITIAN
2.1
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan dalam menyusun skripsi terasuk penelitian metode Action Research merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode
kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan
produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah
mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme
kerja, iklim kerja, dan pranata. ditinjau dari studi
pustaka dan observasi (pengamatan). Berikut ini adalah penjelasan dari
penelitiannya.
1.
Metode deskriptif
Metode deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada.
Kondisi yang mencakup Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan
perbandingan atau bahan dasar produk yang akan di kembangkan. Kondisi
pihak pengguna Kondisi faktor-faktor pendukung dan
penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan.
2.
Studi pustaka
Data dan informasi yang
dibutuhkan diperoleh dari buku-buku, baik dari perpustakaan diktat kuliah dan
bahan pustaka penulis sendiri yang keseluruhannya digunakan sebagai referensi
dalam penelitian.
3.
Pengamatan (observasi)
Studi observasi yang
dilaksanakan oleh penulis adalah dengan melakukan pengambilan data melalui
pengamatan langsung di PT ALEXINDO, serta melakukan wawancara terhadap
teknisi-teknisi perusahaan.
1.2
Penjelasan
Flowchart
Identifikasi masalah
apakah program yang diterapkan, menganalisa menggunakan metode TPM termasuk
mencari sebab akibat kerusakan mesin dari faktor terkait. Tujuan melakukan
analisis pada sistem manajemen pemeliharaan mesin extrusion
press yang diterapkan di PT ALEXINDO menghitung serta menganalisis variabl
total efektifitas yang terdapat dlam sistem TPM dengan menggunakan metod TPM
indeks. Pengambilan data terdiri dari data primer dan data sekunder, data
skunder meliputi latar belakang, prinsip, visi misi, lokasi perusahaan. Data
primer terdiri dari proses produksi, data hasil produksi, karakteristik, data
kerusakan, jumlah jam henti, akibat rusak dan perbaikan.
1.3 Penjelasan Diagram
Alir Pengolahan Data
Setelah data terumpul
data tersebut diolah dengan menggunakan metode TPM indeks dari sistem TPA. TPM
indeks adalah suatu parameter untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi
sistem TPM pada suatu perusahaan. Dengan adanya TPM dapat diketahui apakah
sudah sesuai JIPM. Ketersediaan (AV) ≥
85%, Efektifitas produksi (PE) ≥ 95%, Tingkat Kualitas (RQ) ≥ 99%, Efektifitas
keseluruhan peralatan dan mesin OEE ≥ 85%. Ketersediaan adalah ketersedian
mesin untuk dapat berprestasi atau dapat didefinisikan perbandingan atau rasio
antara waktu bersih produksi dengan waktu mesin yang tersedia untuk beroprasi.
Efektifitas produksi adalah efektifitas kegiatan produksi, tingkat kualitas
adalah efisiensi produk berdasarkan kualitas yang dihasilkan. Efektifitas
keseluruhan adalah sutu index TPM untuk melihat secara keseluruhan kondisi,
apabila niai OEE ≥ 85% maka sudah memenuhi standard sedangkan apabila OEE <
85% tidak memenuhi standard.
1.2
Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan.
Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lain. Penelitian asosiatif atau hubungan merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Hubungan antara akibat
mesi rusak dan hasil produksinya.
1.3
Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
Data penelitian pada skripsi ini termasuk
kedalam data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan (scoring). Seperti waktu baku, jumlah unit, jumlah produk
cacat dan lain-lain. Berikut ini adalah data waktu pengamatan mesin extrunion
press.
Tabel
2.1 Pengamatan Mesin Extrunion Press
No
|
Jenis
Mesin
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
||||||
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam mesin
Kerja
|
Jam
mesin
Kerja
|
||
1
|
P6605
|
559
|
20,34
|
50,9
|
26,977
|
509
|
4,42
|
509
|
2,89
|
530
|
32,5
|
509
|
4,42
|
2
|
P88TA
|
559
|
16,99
|
50,9
|
15,07
|
509
|
6,25
|
509
|
6
|
530
|
4,15
|
509
|
6,25
|
3
|
P88TB
|
559
|
10,5
|
50,9
|
17,51
|
509
|
8,65
|
509
|
5,5
|
509
|
5,10
|
509
|
8,65
|
4
|
PI1100T
|
559
|
56,75
|
50,9
|
19,59
|
509
|
7,2
|
509
|
7,17
|
509
|
6,84
|
509
|
7,20
|
5
|
PI1800TB
|
538
|
21,52
|
50,9
|
38,68
|
509
|
6,78
|
509
|
5,32
|
509
|
32,5
|
509
|
6,78
|
6
|
PI1800TB
|
559
|
41,48
|
58,8
|
34,16
|
509
|
9,15
|
509
|
8,44
|
509
|
9,68
|
509
|
9,15
|
1.4
Analisis
Sistem pemeliharaan di
PT ALEXINDO belum memadai karena rendahnya nilai OEE tidak memenuhi standard di
JIPM. Dalam manajemen perusahaan kerusakan minimal 5% total jam kerja untuk
menjaga kelangsungan produksi agar tetap lancar agar tidak mengalami kerugian. Sistem
pemeliharaan ISO 2001 diserahkan devisi maintenance dimana keseluruhan tanggung
jawab terhadap kerusakan mesin peralatan dan bangunan merupakan tugas dari
devisi maintenance. Untuk mencari kesalahan mereka menggunakan metode seven new
tools yaitu menggunakan diagram sebab akibat unuk mengetahui penyebab dalam
produksi alumunium.