Rabu, 14 November 2012

teknik presentasi



1.1              LATAR BELAKANG
Ada banyak gagasan cemerlang dalam kepala kita. Sayangnya kita tidak berhasil mengkomunikasikan gagasan itu dengan berbagai macam alasan. Namun, ketika ada orang lain yang menyampaikan gagasan yang sama kemudian kita bilang; “Saya sudah lama memikirkan hal itu….” Pernyataan itu tidak ada artinya lagi. Sebab semua orang sudah tahu bahwa gagasan itu bukan milik kita, melainkan milik orang yang mampu mengkomunikasikannya dengan baik. Inilah salah satu masalah yang dihadapi oleh begitu banyak orang. Masalah lainnya adalah; banyak orang yang takut ketika harus melakukan presentasi. Keringat panas dan dingin langsung mengucur ketika berdiri didepan forum. Suara yang biasanya lantang langsung melempem seperti orang yang berbisik-bisik. Tubuh yang biasanya tegar serta merta menjadi gemetar. Padahal, presentasi dan komunikasi  merupakan keterampilan yang wajib dikuasai oleh seorang leader. Oleh karenanya, setiap leader yang belum memiliki kemampuan untuk melakukan presentasi dan komunikasi dengan baik harus diberi kesempatan mengasah keterampilan ini. beratkan pembahasan kepada penguasaan teknik komunikasi dan presentasi melalui pemahaman terhadap elemen-elemen yang mempengaruhi keberhasilannya, faktor-faktor yang menghambat kelancarannya, aspek-aspek mental yang mempengaruhinya, penampilan fisik yang menunjangnya, maupun penggunaan alat bantu, serta teknik-teknik membangun interaksi yang konstruktif dengan audience. Selain pembahasan teori dan teknik, ini banyak memberikan contoh dan praktek sehingga peserta bisa melihat dan merasakan sendiri prosesnya. Dengan demikian diharapkan peserta bisa membangun kemampuan dan rasa percaya diri yang tinggi dalam melakukan komunikasi dan presentasi bisnis secara lebih efektif. 

1.2              Teknik Presentasi
Teknik Presentasi adalah salah satu elemen dalam Desain Komunikasi Visual khususnya di bidang multimedia. Pada awalnya ketika jurusan Desain Komunikasi Visual ini masih baru, Teknik Presentasi ditafsirkan dengan beberapa macam penafsiran. Misalnya pada penerapan di bidang Desain Produk, teknik presentasi mungkin ditafsirkan cara menampilkan barang-barang produk yang ingin dipresentasikan (dipamerkan) ke hadapan audience. Presentasi untuk bidang karya ilmiah, misalnya disampaikan dengan cara mendemonstrasikan hasil karya tersebut sehingga dipahami oleh audience. Akan tetapi, akhirnya berhasil disepakati bahwa bahasan tentang teknik (penyajian) presentasi dan media interaktif adalah cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat peraga berupa slide show, program aplikasi yang menyajikan informasi interaktif yang dapat diakses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi. Menyajikan presentasi secara elektronik dapat digunakan dengan berbagai macam sarana, misalnya dengan media Animasi 3D (3D Max, Maya, dan sebagainya), dengan media Video Movie (Pinnacle/Ulead/Premiere), Animasi 2 dimensi (Flash/Director), maupun media interaktif menggunakan Authorware. Yang paling sederhana dari semuanya itu adalah menggunakan Slide Show yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint. Dengan PowerPoint pun anda dapat menganimasikan teks, menyisipkan foto, video, animasi, serta suara.

1.3              Presentasi melalui SLIDE SHOW Menggunakan PowerPoint
Agar topik bahasan lebih terfokus, buku ini hanya akan membahas teknik melakukan persiapan suatu presentasi melalui slide show dengan bantuan program Microsoft Office PowerPoint. Tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran bagi yang belum mengenal cara penggunaan PowerPoint secara umum, namun lebih ditekankan untuk memberikan panduan lebih terarah pada bagaimana mempersiapkan materi presentasi, teknik penyajian dalam bentuk slide show, serta beberapa saran teknis mempersiapkan slide show dengan fasilitas yang ada pada PowerPoint agar diperoleh hasil yang maksimal. Di dalam penulisan buku ini dipergunakan PowerPoint 2003. Namun demikian, bagi anda yang bekerja menggunakan PowerPoint 97/2000 dan XP tetap dapat memanfaatkan informasi pada buku ini dengan beberapa penyesuaian. Bagi pengguna PowerPoint 2007, beberapa penyesuaian penggunaan fasilitas program, kami muat tersendiri dalam bab terakhir pada buku ini.

1.4           Unsur-Unsur dalam Sebuah Presentasi
Keberhasilan di dalam sebuah presentasi terletak pada empat unsur yang ada di dalamnya.
1.     Yang pertama dan mestinya yang paling utama adalah Presenternya, yaitu orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience.
2.   Yang kedua materi yang disampaikan, yaitu bahan yang ingin dikomunikasikan dengan audience sasarannya.
3.        Yang Ketiga adalah sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan presentasi. Hal ini lagi-lagi yang pertama adalah slide show yang disusun berdasarkan materi yang ingin disampaikan. Oleh karena fokus kita membicarakan teknik presentasi dengan Power-Point, maka yang dimaksud tentu saja bagaimana Anda mengemas materi presentasi dalam bentuk slide show. Faktor berikutnya adalah peralatan untuk menyampaikan slide show tersebut meliputi LCD Projector, sound system (apabila pada ruang yang cukup besar dan jumlah audience yang cukup banyak).
4.    Yang keempat, tentu saja audience yang dijadikan sasaran sebagai penerima informasi. Jika ketiga unsur di atas telah dipersiapkan dengan baik, tetapi ternyata tidak ada audience-nya, atau tidak dihadiri oleh audience yang tepat sebagaimana yang dimaksud sebagai sasaran tersebut, maka rangkaian acara presentasi tersebut tidak akan sukses sebagaimana yang diinginkan.

1.5              Materi Presentasi
Materi yang akan dipresentasikan sebenarnya merupakan bobot yang paling menentukan, walaupun tidak semua orang pernah mengalami atau terdampar pada suatu situasi yang mau tidak mau harus ia hadapi seperti kedua contoh berikut ini. Jika materi presentasi yang akan dipaparkan di depan audience adalah masalah yang gawat. Seorang yang bertugas sebagai juru bicara harus menjelaskan shcema kebijaksanaan pembangunan jalan raya yang sangat vital, di mana harus dilakukan pembebasan tanah warga dengan pembayaran ganti rugi yang nilainya jauh dibawah keinginan warga. Warga sangat geram mendengar rencana ini.  Presentasi ini diprediksi akan dihadiri oleh puluhan warga yang dalam keadaan emosi.
Contoh yang kedua adalah materi presentasi pelatihan pembekalan yang akan diberikan kepada karyawan sehubungan dengan kenaikan jabatannya. Wah, jelas bedanya seperti api dan air. Mudah-mudahan pembaca hanya akan menerima tugas untuk menyampaikan materi jenis yang kedua saja, atau setidaknya yang berada di antara kedua contoh di atas. Kalau Anda seorang pengajar atau dosen yang akan menyusun presentasi bahan pelajaran, mestinya unsur materi dalam presentasi ini bukan menjadi masalah yang perlu dibahas  lebih jauh lagi. Namun, Anda masih harus mempelajari unsur lainnya.

1.6              Mempersiapkan Presentasi Di Depan Publik
Bagian penting yang harus dilakukan setiap presenter sebelum dia maju ke depan publik. Urut-urutan persiapan ini mungkin tidak sepenuhnya persis seperti ini, tetapi Anda dapatberimprovisasi sesuai keadaannya.Mengenali Siapa Audience/Sasaran Kita.
Kepada siapakah presentasi ini kita tujukan?
• Kepada atasan kerja,
• Penjelasan yang kita berikan kepada subordinate
   (karyawan-bawahan) kita,
• Kepada calon klien atau klien yang proyeknya sedang kita
   kerjakan,
• Kepada murid/mahasiswa/peserta kursus/pelatihan
• Atau kepada audience masyarakat umum yang tidak kita
kenal dengan tepat segmentasinya.
Dari sasaran penerima informasi jelas akan membedakan ciri materi yang akan kita sampaikan, susunan informasi, dan pilihan cara menyampaikan informasi. Ingat pepatah yang mengatakan: “Jangan bicara tentang warna kepada orang buta”. Tengoklah Medannya
Jika Anda seorang presenter pemula, atau jika Anda masih sukademam panggung sangat disarankan agar Anda menengok terlebih dulu tempat atau medan di mana Anda akan tampil.

1.7              Kenali Peralatan yang Digunakan
Jika Anda menjadi pembicara di lokasi lain (bukan di tempat/ kantor Anda sendiri), peralatan presentasi seperti LCD Projector, layar, atau bidang di mana slide akan diproyeksikan, bahkan mungkin laptop atau komputer desktop yang digunakan disiapkan pihak lain perlu Anda kenali. Jika tidak ada informasi yang pasti mengenai sarana dan prasarana itu, Anda perlu menanyakan. Pada banyak kesempatan, persiapan ini dapat diabaikan, dan antara panitia penyelenggara dengan presenter saling berasumsi semuanya beres, dan ternyata acara tersebut berlangsung lancar-lancar saja. Akan tetapi, jangan jadikan hal ini sebagai standar prosedur kerja. Oleh karena jika asumsi yang diambil ternyata tidak 100% benar, maka kegagalan yang terjadi, Anda pun akan ikut menanggung.

1.8              Persiapkan Rencana Alternatif
Sebuah acara presentasi yang telah direncanakan tiba-tiba gagal diselenggarakan, di saat audience-nya telah hadir dan siap mendengarkan  presentasi Anda. Acara telah dibuka, pimpinan telah memberikan sambutan, dan hadirin telah diminta untuk memberikan
applause setelah nama, gelar, dan jabatan Anda disebutkan. Kegagalan tersebut hanya karena laptop yang akan Anda gunakan mendadak tidak dapat digunakan justru pada saat-saat terakhir seperti itu. Padahal satu-satunya file presentasi ada di situ. So What? Oleh karenanya diperlukan rencana alternatif. Apakah Anda menyediakan laptop cadangan, bahan slide manual, atau mungkin yang lain sesuai dengan situasi serta posisi Anda.

1.9        Komunikasikan Ide Anda
Saat tampil di muka audience, buatlah kesan bahwa melalui presentasi ini Anda sedang mengomunikasikan ide Anda. Jangan biarkan orang mengambil kesan bahwa Anda sekadar “orang suruhan” untuk menyampaikan kabar ini, dan Anda tidak bertanggung jawab pada ide yang disampaikan. Kesan yang meyakinkan pada tampilan Anda akan sangat didukung oleh:
a.                  Body Language
Salah satu macam bahasa komunikasi adalah menggunakan bahasa tubuh. Gerakan tangan, badan, mimik muka, dan sebagainya merupakan sarana Anda berkomunikasi. Kuasai “panggung”, bergeraklah mengisi ruang. Jangan menjadi patung bicara di depan publik. Jika pembicara pada posisi duduk berjejer di depan/ di panggung lakukan gerakan body language yang tidak mengesankan Anda kaku dan tidak bebas. Jika pembicara pada posisi duduk dan mike terletak pada stand (cagak mikrofon) di depan Anda, posisi ini akan membuat posisi Anda menjadi kaku. Keluarlah dari situasi seperti ini. Cabutlah mikrofon dan peganglah jika perlu sehingga Anda lebih bebas bergerak dan berekspresi.

b.        Persiapkan Cara Bicara Untuk Presentasi
Ada tiga bentuk persiapan narasi:
1.     Verbatim pembicara berbicara berdasarkan teks catatan maupun slide di layar. Keuntungannya informasi yang disampaikan bisa detil. Jika ini memang perlu dilakukan,  lakukanlah untuk hal-hal yang bersifat definitif, lakukanlah dengan memberikan penekanan saat membacanya. Akan tetapi, jika ini merupakan bagian paling banyak dalam presentasi Anda, maka Anda terkesan tidak menguasai materi. Anda menempatkan diri sama dengan Audience (audience juga bisa membaca seperti yang Anda lakukan, lalu posisi Anda tidak penting di mata mereka). Oleh karena sibuk membaca teks, Anda akan kehilangan kontak mata dengan audience di mana ini merupakan sarana untuk membangun komunikasi positif dengan mereka. Dengan melakukan kontak mata dengan audience sesekali, seolah Anda berbicara kepada mereka orang perorang secara pribadi. Sayangnya, model verbatim ini biasa dilakukan oleh pembicara yang tidak berpengalaman atau kurang menguasaipermasalahan. Jika tidak dapat dihindari, batasilah.
2.        Memorized (mengingat /menghafal) beberapa pembicara mempersiapkan apa-apa yang akan dibicarakan di depan publik, kemudian dibaca beberapa kali sehingga hafal (atau hampir hafal). Biasanya kalau berasal dari ide sendiri cukup dibaca sekali dua kali akan mudah hafal. Menghafal teks dengan cara ini masih memiliki risiko. Pertama metode ini akan memperlihatkan kurangnya emosi (kurang greget) di dalam presentasi karena Anda dibebani mengingat teks yang disampaikan. Risiko lain jika Anda lupa pada suatu ungkapan kunci, maka bisa jadi urutan bicara Anda akan menjadi kacau atau bahkan macet.
3.        Extemporaneuos Yang paling ideal di antara metode ini adalah yang disebut extemporaneuos alias berbicara secara spontan. Pembicara terbaik senantiasa menggunakan cara ini. Ia cukup berpengalaman serta cukup berlatih untuk menguasai materi yang dipresentasikan. Oleh karenanya, slide yang Anda buat hendaknya berupa kerangka pembicaraan yang akan membantu Anda menyampaikan informasi. Bukan keseluruhan teks naskah yang ditayangkan di layar, lalu Anda dan audience  pembacanya. Kelemahan metode bicara spontan ini adalah sulitnya dalam engontrol waktu.

1.10          Model Presentasi
Ada tiga model presentasi yang perlu kita kenal.
1.                  Model Presentasi yang Persuasif
Persuasif artinya merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model presentasi ini adalah memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan pada masyarakat, ceramah/presentasi di bidang kerohanian (agama), dan sebagainya. Model presentasi ini, presenter tidak secara langsung memperoleh hasil atau jawaban dari audience apakah presentasi yang disampaikan dapat diterima/disetujui dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi atau tidak.

2.                  Model Presentasi Penyampaian Informasi
Contoh model ini di antaranya seorang  manager yang sedang mempresentasikan status dari sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, Laporan Finansial, atau Kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana. Hasil presentasi model ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak. Selain itu, presenter akan menerima pertanyaan atau memberikan pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan kepada audience-nya.
 
3.                  Model Presentasi Pelatihan/Training
Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang diberikan sehubungan dengan akan diterapkannya sistem ISO, pelatihan kepada para pengajar sehubungan adanya sistem pengajaran yang baru, dan sebagainya.
1.11          Cara-cara Mudah Mengatasi Kegugupan Saat Presentasi

1.                  Tips Pertama mengatasi kegugupan saat presentasi 

Berusaha menghindar adalah tipe pertama dari kegugupan yang biasanya sering terjadi pada kebanyakan orang. Orang seperti ini biasanya mulai gelisah dan berusaha menghindar ketika mendapatkan pemberitahuan bahwa dirinya akan diminta maju untuk bicara. Sekalipun diberitahukan jauh-jauh hari, biasanya mereka tetap gelisah dan ada pula yang karena sangat gelisah, menjadi sulit tidur. Mereka memiliki banyak ketakutan dan menghabiskan hidupnya dengan banyak ketakutan dan kegelisahan. Pada kondisi yang lebih ekstrim, mereka bahkan menolak solusi untuk mengatasi kegugupannya sendiri. Solusinya adalah:

1.        Belajar memperluas pergaulan dan berkomunikasi dengan banyak tipe orang, karena akan membuatnya memiliki banyak pengalaman penting.
2.        Belajar untuk lebih terbuka pada orang lain dan terhadap kelompok.
3.        Kelompok kecil di luar dunia kerja adalah awal yang bagus untuk melatih cara bicara dengan nyaman.
4.        Bukalah hati dan pikiran untuk mau menerima masukan dari orang yang lebih berpengalaman.
5.        Bacalah buku-buku motivasi atau kisah-kisah sukses untuk membuat semakin percaya diri.
6.        Sempatkan juga untuk menghadiri seminar-seminar motivasi.

2.                  Tips Kedua mengatasi kegugupan saat presentasi

Tipe yang berikutnya adalah jenis orang yang memiliki tingkat kekhawatiran yang berlebihan. Orang seperti ini biasanya terlalu repot untukmemperhatikan hal-hal kecil, dengan detail. Harapannya agar presentasi dapat berjalan dengan sangat sempurna.Energy yang dia habiskan terlalu banyak untuk persiapan, yang kadang tidak terlalu penting.Tipe ini takut terlihat buruk didepan orang lain, sehingga sebisa mungkin mempersiapkan hal-hal detail yang menurutnya penting. Namun justru karena itu, sering kali apa yang disampaikannya menjadi tidak menarik. Kekhawatirannya menyebabkan dia lupa dengan hal-hal yang esensi dalam presentasi di lingkup dunia kerja maupun dalam lingkup lainnya, seperti komunikasi dengan audiens dan teknik penyampaian materi yang nyaman. Solusinya adalah :
  1. Belajar untuk lebih toleransi pada kesalahan-kesalahan kecil yang timbul.
  2. Coba untuk mempersiapkan presentasi dengan lebih santai dan rileks, hal ini dapat dilakukan dengan memutar instrument-instrumen music yang ringan.
  3. Berdiskusilah dan minta pendapat orang untuk presentasi anda.
  4. Pelajari lebih dalam teknik-teknik presentasi yang lebih mementingkan pada aspek komunikasi dan teknik-teknik penyampaian yang berguna dalam dunia kerja maupun lainnya.

3.                  Tips Ketiga mengatasi kegugupan saat presentasi

Ada pula jenis kegugupan yang hanya muncul sesaat tepat sebelum maju ke depan. Orang seperti ini biasanya menjadi sangat gugup sesaat sebelum bicara, atau ketika namanya dipanggil. Jantung mereka biasanya berdetak lebih kencang saat akan maju kedepan atau mendengar namanya dipanggil. Mereka biasanya juga cenderung panic saat akan tampil.Terkadang persiapan yang sungguh-sungguh membuat ketegangannya semakin memuncak menjelang detik-detik terakhir sebelum tampil untuk melakukan presentasi. Solusinya adalah :
1.        Belajarlah untuk mengatur nafas beberapa kali sebelum ke depan. Anda bisa melakukan dengan menarik nafas panjang, tahan sebentar dan hembuskan selama mungkin.
2.        Jagalah fokus tetap untuk memberikan yang terbaik bagi audiens. Selalu bayangkan bagaimana rasanya saat tampil dengan baik
3.        Beberapa lompatan kecil, dan sedikit senam terkadang dapat membuat kita lebih segar dan tenang.

4.                  Tips Keempat mengatasi kegugupan saat presentasi

Terakhir adalah jenis orang yang menjadi gugup ketika ditengah-tengah presentasi sedang berjalan. Mereka seringkali menganggap remeh tugas yang diberikan.Mereka hanya yakin mengerti materi yang akan digunakan dan berangan-angan untuk melakukan improvisasi ditempat. Inilah yang menyebabkan gugup ditengah-tengah presentasi, karena mereka audiens menunggu-nunggu saat mereka kehabisan ide, atau beberapa bagian dari materi pokok. Hal ini sangat berbahaya khusunya dalam presentasi di dunia kerja. Solusinya adalah :
  1. Tegaslah dengan diri sendiri, untuk lebih rajin mempelajari materi dan melakukan latihan persiapan.
  2. Fokuslah pada tujuan saat mempersiapkan presentasi.
  3. Sediakan waktu khusus untuk persiapan, dan gunakan sebaik-baiknya.
  4. Mintalah nasihat pada orang yang ahli, tanyakan apakah persiapan anda sudah cukup.
1.12      7 tips agar anda sukses dalam presentasi
Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.
Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.
Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.
Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar
Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.
Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur. Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh. Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.
Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan
Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan disampaikan. Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
a.         Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
b.        Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi. Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.
Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.
Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.
Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memak    ai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan. Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.
Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan. Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.

Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.
Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian. Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu. Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.
t = total waktu yang diberikan pada anda
# waktu untuk tanya jawab
 # waktu untuk demonstrasi
Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas. Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana presentasi ini sedikit saya ubah….”. Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.

Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda. Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.
Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H. Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.
Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi . Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan. Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari alternatif solusi yang lain. Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.
Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa (Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.
 
DAFTAR PUSTAKA