Jumat, 19 Oktober 2012

metode penelitian


1.1              PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.  
Ciri-ciri berfikir filosfi :
1.        Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2.        Berfikir secara sistematis.
3.        Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4.        Menyeluruh.

1.2              FILSAFAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Beberapa aliran filsafat pendidikan;
1.        Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.
2.        Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan
3.        Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.

1.3              Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan
Sejarah filsafat yunani, filsafat mencakup  seluruh  bidang ilmu pengetahuan. Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri dari filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki hubungan dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai  obyek material dan formal.
Yang membedakan diantara keduanya adalah filsafat mempelajari seluruh  realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu realitas atau bidang tertentu.
·              Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan itu itu dapat hidup dan berkembang.
·              Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam mempertanggungjawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini berarti bahwa setiap langkah langkah harus  terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu dengan argumen-argumen yang obyektif (dapat dimengerti secara intersuyektif).

1.4              Definisi Ilmu Pengetahuan
Menurut bahasa Ilmu merupakan keseluruhan usaha yang dilakukan seseorang secara sadar untuk memiliki pengetahuan dengan menyelidiki, menemukan, atau meningkatkan pemahaman dari berbagai aspek termasuk dirinya dan seluaurh alam lingkungannya. Ilmu adalah segala sesuatu yang diketahui manusia yang merupakan hasil dari suatu proses ilmiah yaitu penyeleidikan terhadap suatu obyek atau lebih menemukan hakikat dariobyek yang diteliti dan kemudian melakukan analissi dan elaborasi terhadap obyek tersebut untuk meningkatkan pemahaman atau memiliki pemahaman lebih mendalam dari apa yang telah diteliti dan ditemukannya.

Definisi Ilmu Pengetahuan menurut para ahli
Untuk memahami hakikat ilmu pengetahuan dari definisi, berikut ini dikemukakan beberapa definisi pengetahuan menurut para ahli::
1.      Afanasyef, mendefinisikan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
2.      Ashley Montagu mendefinisikan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang dipelajari.
3.      Dr. Mohammad Hatta mendefinisikan ilmu sebagai “Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya, baik menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunannya dari dalam.”
4.      Harold H. Titus mendefinisikan Ilmu sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis
5.      Harsojo mendefinisikan ilmu sebagai akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia.
6.      Karl Pearson, mendefinisikan ilmu sebagai lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
7.      Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mendefinisikan ilmu sebagai sesuatu yang bersifat empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
Berdasarkan definisi ilmu pengetahuan tersebut, maka dapat dipahami secara sederhana bahwa segala sesuatu yang diketahui oleh manusia melaui suatu proses baik sistematis atau tidak, menggunakan metode yang disepakati atau tidak maka dapat dikelompokkan sebagai sebuah pengetahuan biasa (Common Science) dan pengetahuan Ilmiah, yang terkait dengan objek dari suatu pengetahuan.

1.5              Metode Penelitian, Jenis Penelitian, dan Data Penelitian
Penelitian adalah Suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut (Hilway, 1956).
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis
a.         Kriteria data empiris
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas.
Tiga tujuan penelitian :
1.        penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
2.        pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3.        Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
Fungsi (kegunaan hasil) penelitian :
1.        Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta.
2.        Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3.        Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Syarat-syarat latar belakang masalah :
1.        Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti.
2.        Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topik itu penting.
3.        Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit
4.        Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)
5.        Perlu segera ditangani atau perlu diteliti
6.        Kemukakan ide-ide awal
Syarat-syarat rumusan masalah :
1.        Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data.
2.        Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3.
3.        Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka).
4.        Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:
5.        Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
6.        Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
7.        Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan

Jenis-jenis penelitian
a.        Penelitian menurut tujuan:
Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen. Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
b.        Penelitian menurut metode:
1.        Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
2.        Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
3.        Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
4.        Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
5.        Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
6.        Action research adalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
7.        Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
8.        Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.Contoh: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

1.6              Penelitian Menurut Tingkat Explanasinya
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.  Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih. Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

Penelitian menurut jenis data dan analisis
Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif)

Macam-macam data penelitian
1.        Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
2.        Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
3.        Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
4.        Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
5.        Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
6.        Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
7.        Rasio adalah data yang jaraknya sama.
8.        Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Macam-macam istilah dalam penelitian         
1.        Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).
2.        Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.
3.        Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
4.        Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

1.7              Bentuk-bentuk Paradigma Atau Model Penelitian Kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian
Teknik sampling terdiri dari :
a.         Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :
b.        Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
c.       Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.
d.        Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.
e.     Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
f.         Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari
g.        Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.
h.        Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
i.          Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
j.          Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
k.        Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
l.          Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar

1.8                   PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Secara garis besar :
a.         Pembuatan rancangan
b.        Pelaksanaan penelitian
c.         Pembuatan laporan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitian
1.        Memilih Masalah; memerlukan kepekaan
2.        Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi;
3.        Merumuskan Masalah;  jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa
4.        Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);
5.        Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat emenentukan variabel apa, objeknmya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
6.        Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?
7.        Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?
8.        Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?
9.        Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya
Karakteristik Metode Ilmiah
1.        Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2.        Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3.        Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4.        Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5.        Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

 ETIKA PENELITIAN
Etika tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik atau buruknya. Dalam penelitian Etika dijadikan ukuran kepatutan tentang boleh atau tidaknya, baik atau buruknya suatu aspek tertentu dalam kegiatan penelitian. Penelitian merupakan pencarian kebenaran dari sebuah gejala yang muncul.
1.        PenelitiansebagaiPencarianIlmiahyang berpola Pencarian berpola(disiplinedinquiry), merupakan suatu prosedur pencarian dan pelaporan dengan menggunakan caracara dan sistematik tertentu, disertai penjelasan dan alasan yang kuat.
2.        Objektivitas Penelitian harus memiliki objektivitas baik dalam karakteristik maupun prosedurnya
3.        Ketepatan Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision), secara teknis instrumen pengumpulan datan yang harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan tekhnik analisis datanya tepat.





 DAFTAR PUSTAKA