Senin, 25 Juni 2012

MRP (Material Requirement Planning)


MRP (Material Requirement Planning)
Definisi MRP
Perencanaan kebutuhan material (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item–item tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand). Ada 4 kemampuan yang menjadi ciri utama dari sistem MRP yaitu:
1.        Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.
2.        Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item.
3.        Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
4.        Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan.
Input MRP
Input yang dibutuhkan dalam konsep MRP, yaitu sebagai berikut :
1.        Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan ringkasan skedul produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau peramalan permintaan. JIP berisi perencanaan secara mendetail mengenai jumlah produksi yang dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta periode waktunya untuk suatu jangka perencanaan dengan memperhatikan kapasitas yang tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat dalam JIP adalah pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.
2.        Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record), merupakan catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan yang berkaitan dengan:
a.         Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory).
b.         Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang (on order inventory).
c.         Lead time dari setiap bahan.
3.        Struktur Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan antara produk dengan komponen penyusunnya yang memberikan informasi mengenai daftar komponen, campuran bahan dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk. BOM juga memberikan deskripsi, penjelasan dan kuantitas dari setiap bahan baku yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.

Proses MRP
Langkah–langkah dasar dalam penyusunan MRP, yaitu antara lain: 1. Netting, yaitu proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih untuk setiap periode selama horison perencanaan yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan jadwal penerimaan persediaan dan persediaan awal yang tersedia.
Lotting, yaitu penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan (lot size) yang optimal untuk sebuah item berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan.
Offsetting, yaitu proses yang bertujuan untuk menentukan saat yang tepat melaksanakan rencana pemesanan dalam pemenuhan kebutuhan bersih. Penentuan rencana saat pemesanan ini diperoleh dengan cara mengurangkan kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan waktu ancang-ancang (lead time).
Exploding, merupakan proses perhitungan dari ketiga langkah sebelumnya yaitu netting, lotting dan offsetting yang dilakukan untuk komponen atau item yang berada pada level dibawahnya berdasarkan atas rencana pemesanan.
Output MRP
Output MRP sekaligus juga mencerminkan kemampuan dan ciri dari MRP, yaitu :
1.        Planned Order Schedule (Jadwal Pesanan Terencana) adalah penentuan jumlah kebutuhan material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang.
2.        Order Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan) berguna bagi pembeli yang akan digunakan untuk bernegoisasi dengan pemasok dan berguna juga bagi manajer manufaktur yang akan digunakan untuk mengontrol proses produksi.
3.        Changes to Planning Orders (Perubahan terhadap pesanan yang telah direncanakan) yang merefleksikan pembatalan pesanan, pengurangan pesanan dan pengubahan jumlah pesanan.
4.        Performance Report (Laporan Penampilan), suatu tampilan yang menunjukkan sejauh mana sistem bekerja, kaitannya dengan kekosongan stok dan ukuran yang lain.


Sumber:
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=962:mrp-material-requirement-planning&catid=25:industri&Itemid=14

Jumat, 22 Juni 2012

Organisasi Internasional untuk Standardisasi


Organisasi Internasional untuk Standardisasi
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International Organization for Standardization disingkat ISO atau Iso) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.
Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.
ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik.
Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:
1.         Meningkatkan citra perusahaan
2.         Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
3.         Meningkatkan efisiensi kegiatan
4.     Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
5.   Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
6.         Mengurangi risiko usaha
7.         Meningkatkan daya saing
8.         Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan
9.         Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal
Membuat File ISO
  1. Buka Magic ISO, Saya akan contohkan membuat File ISO dengan nama Folder CONTOH atau kamu buat Folder sendiri sebagai contoh
  2. Untuk mempermudah penjelasan saya buat bagian A, B, C, dan D seperti gambar di bawah berikut:

  1. Pada bagian C/D cari folder ataupun file yang kau inginkan. 
  2. Drag atau tarik Folder ataupun file ke bagian B
  3. Pada Bagian A bisa kamu Rename dengan Nama Drive Disc Mount yang kamu inginkan.
  4. Pilih menu File, dan Save
Membuka File ISO dengan cara Mount ISO
  1. Cari File ISO yang telah kamu buat tadi .
  2. Klik kanan File tsb, pilih Magic Iso, Mount CONTOH-ISO.iso (sesuai nama file iso mu), dan G:No Media (sesuai drive kosong di komputermu).

  1. Dengan itu file yang telah kita jadikan ISO File dapat kita buka layaknya memasukkan CD atau DVD yang berisikan File yang kamu simpan.
Unmount File ISO atau menutup File ISO yang telah dibuka
  1. Klik kanan pada drive file ISO tadi di komputermu.
  2. Pilih Magic Iso, Unmount all drivers.
  3. Setelah itu File ISO mu ditutup layaknya eject CD atau DVD.
Mengekstract File Iso
Jika dibutuhkan kamu juga dapat mengextract file ISO yang telah dibuat, dan sebenarnya kita tak perlu mengextract karena bisa mengcopy file dengan cara Mount ISO seperti yang telah tadi dicontohkan. tapi jika kamu ingin mencoba untuk caranya yaitu sebagai berikut:
  1. Open With file Iso tadi dengan Magic ISO
  2. Klik kanan pada Bagian B (gambar 1.1), pilih Extract

Manfaat penerapan System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001 meningkatkan Image atau Citra perusahaan. Dengan catatan perusahaan / organisasi telah memperoleh sertifikat ISO 9001. Mengapa? Karena, dengan telah diterimanya sertifikat ISO 9001, berarti sistem manajemen mutunya sudah sesuai (comply with) dengan standard internasional System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001. Yang berarti pula, perusahaan / organisasi bisa menjamin kepuasan pelanggan atau dipenuhinya persyaratan pelanggan. Pembaca "ISO 9001 Forum" yg budiman, tentu saja badan sertifikasi mana yg memberikan sertifikat ISO 9001 tsb juga berpengaruh terhadap citra atau image perusahaan tsb. Semakin bergengsi lembaga tsb, karena reputasinya dan kesesuaiannya dengan bidang kerja organisasi yg menerima sertifikat tsb, kepercayaan masyarakat / konsumen semakin tinggi. Biasanya badan sertifikasi memiliki spesifikasi / spesialisasi bidang audit tersendiri. Misalnya, untuk industri tekstil tentu akan berbeda dengan bidang asuransi. Dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001 dari badan sertifikasi yg bonafift maka manfaat utama dari implementasi System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001 -sebenarnya yg diharapkan- adalah meningkatnya Performance perusahaan. Dalam arti penjualan meningkat, sehingga profit juga meningkat. Memberi kenyamanan bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya, karena ada panduan, petunjuk, ataupun ukuran keberhasilan atas pekerjaannya, dan adanya proses perbaikan berkesinambungan (Continuous Improvement). Ini dimungkinkan karena dalam System Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001 terdapat Standard Operating Procedure (SOP), Instruksi Kerja (Work Instruction), Tujuan dan Sasaran Mutu (Quality Objective), dan juga program mutu (Quality Program) .




Sumber:


Selasa, 19 Juni 2012

mesin bubut



MESIN BUBUT


Pengertian Mesin Bubut
Suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang syaratnnya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
(http:///F:/bubut/Mesin%20Bubut.htm)
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inchi.
Bagian-bagian Mesin Bubut
            Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap, Terdapat roda roda gigi transmisi penukar putaran yang akan meutar poros spindel pada kepala tetap. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
(http:///F:/bubut/mesin-bubut.html)


Gambar 2.2 Mesin Bubut
Gambar 2.2 disebukan nama-nama bagian atau komponen yang terdapat pada mesin bubut. Kepala tetap berisi roda gigi dan mendapatkan daya dari motor yang disambungkan dengan sabuk V. Pengendali pada kepala tetap bisa mengatur kecepatan sampai 27 variasi kecepatan. Ekor tetap bisa distel sepanjang bangku untuk menampung panjang stok yang berbeda-beda. Pergerakannya diatur dengan penyetel roda dan dilengkapi dengan ulir pengencang pada dasarnya untuk menyetel kelurusan dan untuk pembubutan tirus.
Sekrup pengarah  adalah poros panjang berulir yang terletak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke kereta luncur dan bisa dipasang atau dilepas dari kereta luncur selama operasi. Ulir pengarah hanya untuk membuat ulir saja dan bisa
dilepas kalau tidak dipakai. Batang hantaran terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box). Untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang. Kereta luncur terdiri dari perletakan majemuk, sadel pahat dan apron. Konstruksinya kaku karena harus menyangga dan memandu pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua hantaran tangan untuk memandu pahat dalam arah menyilang.
Roda tangan yang atas mengendalikan gerakan perletakan majemuk dan roda tangan dibawah untuk menggerakkan kereta luncur sepanjang landasan. Apron yang terletak pada kereta luncur berisi kendali, roda gigi dan mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur baik dengan tangan atau dengan daya. Ukuran Mesin bubut dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat diputar, sehingga sebuah mesin bubut 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja.
Pembubut Kecepatan (speed lathe) adalah mesin bubut yang mempunyai konstruksi sederhana dan terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap dan peluncur yang dapat distel untuk mendukung pahat. Digunakan untuk pemahatan tangan dan kerja ringan maka bubut dioperasikan pada kecepatan tinggi. Mesin jenis ini biasanya dipakai untuk membubut kayu, atau untuk membuat pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan lebih lanjut oleh mesin bubut mesin.
Pembubut mesin mendapatkan namanya dari mesin bubut pertama yang digerakkan oleh mesin setelah sebelumnya digerakkan dengan sabuk atas (overhead belt). Pembedaannya adalah tambahan untuk pengendalian kecepatan spindel dan
untuk penyanggaan dan pengendalian hantaran pahat tetap. Kepala tetap dilengkapi dengan puli kerucut empat tingkat yang menyediakan empat kisaran kecepatan spindel jika dihubungkan ke poros motor. Sebagai tambahan mesin ini dilengkapi dengan roda gigi belakang yang bila dihubungkan dengan puli kerucut akan memberikan tambahan empat variasi kecepatan.

 Prinsip Kerja Mesin Bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.



Sumber:
(http:///F:/bubut/Mesin%20Bubut.htm)
(http:///F:/bubut/mesin-bubut.html)